Senin, 23 Juni 2008

cirebon IV

Eksotisme Goa Sunyaragi

Jangan buru-buru pulang dulu ketika sedang berada di Cirebon. Banyak objek wisata budaya dan sejarah bisa dikunjungi. Masih di Desa Trusmi, atau sekitar lima menit dari showroom batik Hafian, berdirilah situs sejarah yang sayang jika dilewatkan. Situs bersejarah tersebut dikenal dengan nama Taman Sari Goa Sunyaragi.
Layaknya goa pada umumnya, Goa Sunyaragi juga terdiri dari lorong-lorong berliku. Namun yang membuat gua ini berbeda adalah dinding gua terbuat dari batu karang. Gua ini diyakini didirikan oleh Pangeran Aria Kararangan 1703 silam, dan difungsikan sebagai tempat bermain para putri kerajaan dari Keraton Kasepuhan. Areal taman sari ini mencapai luas 1,5 hektar.


Memasuki areal goa, terlihat sisa-sisa kerusakan, dengan onggokan batu-batu yang berguguran dari dinding goa. Kerusakan itu terjadi karena pada zaman Belanda, goa ini pernah dihujani bom karena dicurigai menjadi tempat persembunyian para pejuang kemerdekaan Indonesia. "Ada dua versi di masyarakat dengan keruntuhan goa ini, pertama karena bom, kedua karena gempa yang tidak berhenti hingga tujuh kali dalam sehari" kata Juru Pelihara Taman Sari Goa Sunyaragi Achmad.
Setelah lama tersia-sia dan nyaris terlupakan, 1980 Goa Sunyaragi dibangun kembali. Untuk mendapatkan gambaran goa sesuai dengan aslinya, foto-foto goa yang asli didatangkan dari Belanda, dan sejak itulah Taman Sari Goa Sunyaragi bisa dikunjungi kembali oleh masyarakat. “Dulunya disetiap celah dinding goa terdapat aliran air yang mengalir. Sekarang tidak ada lagi air dari sela-sela dinding. Itu hanya tinggal kenangan,” tambah Achmad menerangkan.

Berbeda dengan goa-goa alam umumnya, yang memiliki sebuah lorong utama goa, Goa Sunyaragi memiliki lebih kurang 15 gua yang masing-masing memiliki nama dan fungsinya masing-masing.
Seperti Goa Pengawal misalnya, goa ini terdapat di bagian depan setelah melewati gerbang masuk. Fungsi goa ini adalah tempat para prajurit berjaga ketika sang putri sedang bermain di taman ini. Ada juga Goa Peteng, goa ini menurut Achmad digunakan untuk bersamadi para raja untuk meningkatkan ilmu kanuragan. “Zaman dulu, ilmu kanuragan sama dengan ilmu silat sekarang. Di Goa Petenglah para raja selalu bersamadi,” kata dia.

Goa paling indah, dan paling romantis dari sekian banyak goa di tempat ini adalah Goa Langsek. Langsek berarti tirai. Sebelum goa ini hancur, Goa Langsek memiliki tirai terbuat dari air, yang membuatnya lebih cantik dibandingkan goa lainnya.

Selain tempat bersamadi para raja di Goa Peteng, ada pula goa tempat bersamadi lainnya yang digunakan oleh raja-raja Kasepuhan Cirebon untuk meminta kelanggengan jabatan. Goa itu bernama Goa Klangengan. “Sekarang ada juga pejabat kita yang datang dan bersamadi di Goa Klanggengan. Mungkin mereka juga meminta kelanggengan kekuasaan,” terang Achmad. (bernadette lilia nova)

Tidak ada komentar: