Senin, 23 Juni 2008

Cirebon III

Pesona Situs Buyut Trusmi

Banyak cara bisa dilakukan untuk mengenang jasa para leluhur, setidaknya itulah yang dibuktikan oleh masyarakat di Desa Trusmi, Cirebon. Kejayaan masa lalu diungkapkan dengan tetap menjaga peninggalan bersejarah. Termasuk makam tempat para leluhur mereka disemayamkan.

Masih di Desa Trusmi, berdirilah makam yang sekarang dikenal dengan nama Situs Mbah Buyut Trusmi. Sosok Trusmi dianggap masyarakat Cirebon sebagai pencetus pertama dari Batik Trusmi yang terkenal. Ki Buyut Trusmi juga merupakan salah seorang tokoh penyebar Agama Islam di Wilayah Cirebon. Itulah yang membuat Ki Buyut Trusmi sangat dihormati oleh masyarakat Desa Trusmi.

Dari bangunan makam, bisa terlihat kalau yang dimakamkan ditempat itu adalah orang-orang yang dihormati masyarakat. Bagaimana tidak untuk memasuki areal makam ini saja, pengunjung harus melewati dua buah gerbang berukuran besar bergaya Majapahit. Areal pemakaman di desain khusus sehingga nyaman ketika dikunjungi oleh peziarah.

Namun sayang sekali, kenyamanan itu terganggu dengan banyaknya pemuda dari desa sekitar, juga anak-anak yang berdiri disetiap pintu. Tujuan mereka adalah ingin mendapatkan sedikit uang dari para peziarah. Kenyamanan para peziarah juga semakin terganggu, karena anak-anak tersebut selalu mengikuti kemanapun pengunjung pergi untuk meminta uang.

Mengunjungi Situs Buyut Trusmi, suasana akan terasa seperti mengunjungi perkampungan tradisional di Desa Sade, Rembitan, Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB). Bangunan di dalam situs ini dibuat dengan ukuran kecil dan atap menggunakan daun rumbia.


Terdapat tiga gerbang utama untuk bisa memasuki situs yang dibangun pada abad 15 tersebut. Gerbang ketiga berukuran kecil, dan siapapun yang memasukinya harus menunduk. Sebagai penghubung agar memudahkan para pezirah, dari gerbang besar bewarna merah khas Majapahit tersebut, terhampar jalan setapak yang menjadi pembimbing menuju lokasi situs.

“Situs ini hanya memiliki sebuah makam utama, sedangkan makam lainnya adalah makam para keturunan juru kunci. Hanya keluarga juru kunci yang boleh dimakamkan di tempat ini,” kata Juru Kunci Situs Ki Buyut Trusmi Sadir.

Selain makam, situs ini juga memiliki berbagai macam fasilitas, yang membuat pengunjung terkagum-kagum, seperti witana yaitu bangunan yang digunakan untuk tempat bermusyawarah, juga terdapat kolam yang dianggap keramat. “Banyak pengunjung datang dan mandi di kolam tersebut. Katanya apapun yang diminta setelah mandi akan tercapai,” terang Sadir lagi.

Tidak kalah menarik, yang bisa ditemukan di situs ini adalah susunan 17 batu sungai yang dilindungi dengan tembok permanen. Susunan batu yang dibuat melingkar tersebut ternyata tempat Mbah Buyut Trusmi dulunya berolah raga. “Olah raga satu-satunya yang dilakukan Buyut Trusmi adalah mengangkat batu, setelah diankat batu-batu tersebut diinjak, untuk menyehatkan kaki. Peninggalan itu, bisa dilihat sekarang,” aku pria paro baya tersebut. (bernadette lilia nova)

Tidak ada komentar: