Senin, 31 Desember 2018

Ada Apa 

Daun itu luruh, kemudian melayang kepangkuanmu saat kau lewat..
Kibasan tanganmu membuatnya jatuh ke tanah, kemudian terinjak patah..

Dan..

Aku bertanya dalam hati...
Apa yang terjadi padamu?
Tidakkah kau ingat dulu.. 
Ya.. Dulu sekali, kau memuja dedaun hingga hulu hati..

#DariMataHatiBerlariDitepianHari
#311218

Minggu, 30 Desember 2018

Selesai....?

"Selesai," katamu dalam perdebatan panjang kita di tepian hari..

Kata itu kemudian menari-nari menguasai  jiwa, menggerayangi hati tanpa basa-basi..

Dan.. 
Sadarkah kau..
Tak ada kata "selesai" selama hidup bergulir meski tak pasti..

#DariSenjaYangSalahTingkah
#301218



Sabtu, 29 Desember 2018

Gelap dan Terang

Gelap bersikeras tetap disini, memainkan denting irama malam..

Namun terang memaksa datang, membawa matahari dengan kedua tangan..

Dan kita..

Kita akan jadi saksi dimulainya sebuah kehidupan..
Juga selamat tinggal..

#DariDentingSapuLidiPagiHari
#301218

Kamis, 27 Desember 2018

Aku dan Biru

Siang belum pergi dengan sempurna..
Ketika dia datang dengan tangan terentang..

Daunpun tak kuasa bergoyang karena terpana...

Dan aku?..
Sudahlah..
Tak usah merayu..
Hatiku sedang biru.. biru haru..

#DariCatatanKetikaHariMenciut
#271218
Tanya..

Hujan terpingkal-pingkal katika turun membasahi bumi..
Hatinya tergelitik melihat orang-orang berlarian mencari tempat berteduh..

Sedangkan kau...
Mengapa kau membiarkan jiwa mu kuyup dan bersimbah basah?..

#DariLembaranHariYangBeterbangan#271218

Selasa, 25 Desember 2018

Kembalikan..

Aku sedang berpikir ketika hatiku tersandung, jatuh dan bertebaran..
Tidak berdarah tapi linunya melumpuhkan..

Dan..
Kau yang berjalan sambil menunduk dalam senyuman..
Kembalikan hatiku yang kau pungut diam-diam..

#DariCatatanMaghIniMembunuh
Perlahan 
#261218

Entah

Awan sedang gelap, tapi hujan belum turun, ketika aku mendengar suara dan langkah-mu..

Hati, jantung dan jiwa terasa bergemeretak..
Entah rindu entah retak..

#DariCatatanMalamYangBetahMenjadi
Kelam
#251218

Minggu, 23 Desember 2018

Senja Sendu...

Senja sendu berlalu tepat waktu...
Langkahnya tertatih melewatiku...
Sekilas...
Sudut matanya mengerjabkan kesenyapan...

"Tunggulah besok.. Aku akan lewat lagi. Tapi tidak dengan sendu seperti ini," katanya dekat padaku.

#DariCatatanYangTerselipDiHari
Minggu
#171218
Maaf

Maaf... Aku kehilangan kata-kata...
Maaf... Aku kehilangan keberanian menuliskan apa yang kau pinta...

Dan.... 
Maaf... Hatiku masih menyimpan aroma namamu yang dikirimkan angin, diantara pagi dan hujan yang datang bersisian...

#DariKembaliKepadaCatatanKakiDari
Hati
#241218

Mimpi Abadi

Pagi berangin sudah pergi...
Tapi dia meninggalkan aroma sebuah nama... 

Tak ada yang bisa dilakukan..
Selain menyimpannya dalam kedalaman hati...
Dan...
Membiarkannya menjadi mimpi abadi...

#DariTerimakasihTanahPadaHujan
YangTelahDatang 
#231218



Jumat, 21 Desember 2018

Sabtu pagi..
Angin meniupkan aroma namamu padaku...
Mengaduk jantung, menggigit jiwa...

Tapi sudahlah.. 

Angin hanya lewat sambil lalu...
Dan meniup apa saja yang dia mau..

#DariCatatanRinduTanahPadaHujan
#221218
#Tersabtu


Kamis, 20 Desember 2018

Bukan Kita

Rembulan datang dengan  senyum tersungging. 
Jiwanya telanjang tanpa berbalut awan.

Dan...
Hari ini bukan milik kita.
Juga besok atau lusa, dia akan pergi sesukanya...

#DariCeracapCerminRetakYangKiniPecah
#201218




Selasa, 18 Desember 2018

Pesan...

Tiba-tiba saja aku menerima pesan singkat.
"Hai... Aku seperti melihat-mu kemarin." 

Aku terpana...
Dan... Bergumam dalam hati. "Bukankah aku di samping-Mu kemarin kawan."

#181218
#DariCeracapKacaJendelaYangRetak
Apa Kabar?

Malam sudah renta,
ketika aku berdiri di depan hatimu.
"Tok..Tok..Tok." Aku mengetuknya.

Dan.. 
Pintu itu tidak terbuka..
Di depan hatimu yang membisu aku bertanya..
"Apa kabar hatiku?"

#181218
#DariMalamYangTakBerhentiMenjadiMalam
Senja Sendu...

Senja sendu berlalu tepat waktu...
Langkahnya setengah tertatih melewatiku...

Sekilas, sudut matanya mengelipkan bening kesenyapan...
"Tunggulah besok.. Aku akan lewat lagi. Tapi tidak dengan sendu seperti ini," katanya dekat padaku..

#DariAdaApaDenganSenja?
#171218
Tuhan Cinta Pada-Mu

Hari ini dua tahun lalu.
Kau terbaring dikeabadian.
Meninggalkan aku, dia dan mereka.
Menyisakan tangis dan sedu tak berkesudahan.

Pergilah Adikku.
Pergilah kesayangan kami.
Tuhan lebih mencintaimu..

#RIPAdikKuZilfayenti
#161216 #161218

Selasa, 11 Desember 2018

Hanya Kau

Pagi berkunjung dengan rambut dipenuhi cahaya keemasan.
Kaktus berduri tumpulpun menyambutnya dengan selebar-lebar senyum.

Dan hanya kau kawan...
Yang aku lihat tertunduk dipersimpangan jalan, dengan sebatang rokok ditangan.

#DariPeriBertatoKawanKuYangKiniGundah
#121218

Senin, 10 Desember 2018

Maaf... Tanpa Judul

"Maaf," katamu disuatu senja yang masih belia.
"Aku tak bisa menulis kata-kata manis lagi."
"Hatiku berkarat karena debu-debu emosi melekat teramat kuat."

Dan...
Sampai hari ini, aku masih menunggu tulisan yang akan kau goreskan dengan tinta dari hatimu.

#DariGelapnyaKetidaktahuan
#101218

Rabu, 05 Desember 2018

Ibu

Aku tahu
Kau sedih saat melepasku pergi

Aku tahu sudut matamu mengalirkan bening yang diam-diam kau simpan

Aku juga tahu
Lantunan doa dari hatimu terus mengalir untukku

Dan Ibu....
Saat kau pergi.. Hatiku teramat pilu...

#DariTakAdaYangSeabadiKasihmu
#051218

Jatuh Cintalah

Dan....
Jatuh cintalah
Maka kau akan menjadi penulis puisi paling romantis

Jatuh cintalah
Maka kau akan jadi sosok termelankolis

Dan....
Jatuh cintalah kawan...
Kau akan jadi artis yang menangis dan tertawa diwaktu yang sama.

#DariCatatanIkanYangTenggelamDiamDiam
#41218

#edisi-revisi

Senin, 03 Desember 2018


Kembali

"Maaf," kata-mu di sisi matahari yang belum sempurna terbit. "Aku tak bisa datang lagi." Dia menunduk lalu benar-benar pergi.

Besoknya.. 
Ketukan lembut hadir di depan pintu. Ternyata dia datang.

Dan aku...?
Aku hanya bisa terpana dalam pesonanya yang tak terbantahkan.

#CatatanKepadaMatahariYangTersentuhDanLuruh
#041218

Perempuan Hebat

Disebuah ruang tak berwaktu, 
duduklah seorang ibu. 
Sedang televisi di depannya mempertontonkan lenggok biduanita. "Saya dulu juga biduan," katanya.

      Setelah umur menggerayangi raga, dia tak lagi jadi biduan. 
Tukang pijat para dokter di rumah sakit itulah profesinya kini. "Dokter juga manusia. Dia juga bisa capek," ujarnya.

    Di ujung hari kami berpisah dengan harapan bisa bertemu dilain waktu. 

#DariCatatanPagiyangMalukarenaKesiangan
.............



Pesan

Hari yang sendu berpesan padaku, agar membiarkan saja hari ini berlalu...

Dan....
Seiring waktu
Dia akan menjadi masa lalu...

#DariCatatanYangBertanyaTentangKebaikanApaHariIni...
#031218

Minggu, 02 Desember 2018

Senja

Eksotisme senja datang kepadaku...
Tiap kali dia datang 
Aku selalu ingat tentang kau dan kita, yang berkeringat dikejar waktu..

Dan kau kawan...
Selalu gembira diantara rangkaian kata yang berjuta banyaknya.. 

#DariCatatanLagiDanLagi
#21218
Yakin

Seperti matahari yang rindukan pagi
Atau seperti purnama yang rindu akan kegelapan
Aku hanya menunggu dibatas kota
tempat kita biasa bersua

Dan kawan...
Aku yakin kau akan datang dengan sejuta cerita..

#DariCatatanUjianHariPertamaTerasaBerat #031218

Sabtu, 01 Desember 2018


Pelukan

Pelukan lebih bermakna dari sejuta kata..
Pelukan berarti kasih sayang..
Pelukan berarti dukungan...
Pelukan berarti persaudaraan...

Dan.....
Terima kasih telah menerima pelukanku hari ini...

#DariTetapLahTegarTetaplahKuat
#291118

Rabu, 28 November 2018

Sebuah Catatan

Berpuluh hari aku kehilangan....
Kehilangan nurani
Kehilangan hati
Kehilangan asa untuk berbagi

Dan kau kawan...
Catatan yang kau selipkan
Menggugahku untuk menemukan yang telah hilang... 
KEMBALI...!!!!

#DariCatatanSenjaYangMulaiRibutDenganGelap #281118



Hujan-pun Lahir

Bayi-bayi hujan akhirnya melepaskan diri dari rahim mendung.
Menetes dan membasahi jiwa kami seharian kemarin.

Dan Kawan...
Kau pasti tahu, sejuknya seperti sebuah persahabatan yang tak lekang digilas kerat zaman.

#DariCatatanDiantara SiangYangBerlari #271118



Hujan Belum Lahir

Dua hari... 
Mendung mengandung bak ibu muda yang hamil tua.

Anginpun tak sanggup lagi meniupnya. "Kau terlalu berat. Aku tak kuat," kata angin kepada mendung disuatu senja.

Dan Kawan... 
Disini aku berdoa.. 
Semoga mendung segera melahirkan bayi-bayi hujan dan membasahi jiwa kami yang mulai kerontang di bumi.

#DariCatatanMendungKembaliPergi #261118

Kamis, 22 November 2018

Punya Hati...??

Disebuah kereta.. 
Seorang ibu berwajah letih menggendong anaknya yang terlelap.
Pintu yang terlalu tinggi membuat langkahnya terhenti

Tangannya terjulur memohon bantuan.
Dan kawan..... 
Aku tak menolongnya karena terlambat menyadari kehadirannya.

#DariCatanPunyaHatiTapiTelatBerfungsi #221118

Senin, 19 November 2018

Ibu

Seorang Ibu renta duduk di atas debu...
Matanya memelas sedang mulutnya merapal mantra... 
"Nak... Kasihanilah saya... Kasihanilah saya."

Dan kawan...
Tahukah kau apa yang aku lakukan...?
Aku hanya diam tak berbuat apa-apa.

#DariCatatanKehilangan HatiDiSeninPagi 
#191118

Minggu, 18 November 2018



Terakhir

Dalam pertemuan terakhir kita....
Kau tetap tersenyum, melambaikan tangan dan mengucapkan selamat tinggal..
Dan..
Digenggamanku sepotong hati tertinggal.. 
Ya, Hatimu kawan....
#DariCatatanMendungYangTakJadiMenetaskanHujan #181118

Sabtu, 17 November 2018

Buat Kawan 1

Dan Kawan...
Sudut kota berkarat ini telah kau tinggalkan
Debu mengaburkan jejakmu dari mata yang tak awas akan kenangan
Dan aku...?
Aku hanya bisa berdiri membiarkan angin menampar kisi-kisi hati.

Jangan Marah...


Dan... 
Jangan marah kawan...
Jika aku mencintai lembut pagi.... Merindukan garangnya siang..
Dan.... 
Berselingkuh dengan hitamnya malam...

#DariCatatanYangTerjepitDiantaraHari
#41118danSelamatPagi

Tanpa Mu

Senja tanpa-mu kawan..
Seperti sunyinya pantai ditinggal ombak..
Seperti buku tanpa kata tanpa kalimat..
Dan seperti waktu yang kehilangan detak...

#daricatatandibalikJakarta
#291018

Masih Buat Kawan

Dan... Kawan...
Lama tak melihatmu bukan berarti aku melupakan namamu.
Tidak kawan.. Tidak....
Persahabatan itu seperti penyakit kronis yang melekat hingga akhir....

Kamis, 06 September 2018

stttttttt... Dia Datang Lagi



Ssssttttttt.... Dia Datang Lagi

Lima hari setelah kunjungan terakhirnya, dia datang lagi. 
Kali ini bahkan tanpa malu-malu dia mengetuk hatiku dengan sangat lembut.
"Aku datang... Aku datang sayang," kata hujan berbisik.

      Aku tatap mukanya dan berusaha menikmati eksotisnya. Tapi tak  aku temukan kesejukan seperti kedatangannya sebelumnya. "Ah... Ternyata matahari meningkahi percintaan kami."

Kamis 4/9-18

Peri Bertato Kawanku

Peri Bertato Kawanku

Bulan mengkerut baru muncul ketika dia datang. "Hai kawan.. Aku membaca catatanmu. Jadi aku datang," katanya riang.

     "Mana kopi-ku...?" Dia mencari-cari hingga tato setengah dewa dilehernya tersingkap. "Jangan cemaskan aku. Aku bukan perempuan biasa," ucapnya.

     Aku tertawa menatap optimismenya. Tak lama dia pamit, dan menyerahkan setumpuk buku. Dan tato baru di lengannya terlihat. 

Ah.... Peri bertato kawanku.. hatimu seindah lekuk tato dikulitmu.
...............






     

Selasa, 04 September 2018

Bunga Rumput

 Bunga Rumput

Matahari teramat terik. Panasnya membakar bumi. Enzi kecil datang kepadaku dengan keringat bercucuran di dahi. "Ini buat Mama," katanya dengan mata berbinar. 

     Di tangannya tergenggam setangkai bunga rumput.  Aku terpana tak bisa berkata apa-apa. 

"Terima kasih Nak," ujarku dekat ke hatinya.

     Kemudian dia berlalu meninggalkan aku yang masih terpana, tapi dengan setangkai bunga rumput yang mekar di hati dan jiwa.
#DariCatatanYangTerselip

..................


...................
Dia Cemburu

Rintik hujan yang datang ke jendela sepagi tadi, mebuat jiwa melayang.. "Ya... Saya mabuk kepayang." Sosoknya nan eksotis membuat saya tak bisa lupa.       "Hai kawan... Kau lupa padaku?" suara yang tak asing datang tiba-tiba. "Ah.. Matahari rupanya." Wajahnya memerah tanda marah. Saya peluk dia sepenuh cinta. "Seperti hujan, begitu pula cinta saya padamu," bisik saya meredakan amarahnya.
    Dia pergi, namun sekilas saya melihat senyumnya merekah tak kalah indah.


1/9-2018
................
Buat Kawan

Dan... Semburat merah saga hadir di cakrawala penanda senja akan tiba. Dan kau kawan, mengapa pintumu masih belum terbuka?
     Apakah merah saga senja tak lagi berarti bagimu? Ataukah senyum dari rumput-rumput tak lagi menggelitik hatimu?
     Kau boleh saja gundah kawan. Kau boleh bermuramdurja. Tapi datanglah padaku, kita hirup bersama nestapa itu, berteman secangkir kopi penutup hari.

                                Minggu 2/9-2018

#catatanbuatkawandansemburatmerahsagadicakrawala.

....................