Jumat, 04 April 2008

Mengintip Pusat Kavaleri Berkuda II

Kebiri Proses Edukasi

Mendidik kuda agar bisa menjadi tunggangan prajurit militer yang selalu disiplin, memang tidak mudah. Selain diharuskan menjalani berbagai pelatihan, kuda-kuda terbaik yang terdapat di Pusat Kesenjataan Kavaleri Detasemen Kavaleri Berkuda (Denkavkud Pussenkav) ini juga menjalani proses pengebirian.

Proses ini memang terlihat menyakitkan, namun di Denkavkud Pussenkav ini, pengebirian kuda dilakukan dengan melibatkan tenaga dokter berpengalaman dan dibantu oleh tim satuan kesehatan kavaleri berkuda dan tentu saja menggunakan obat bius. Sehingga untuk mengebiri seekor kuda rata-rata dibutuhkan satu orang dokter ahli dan tiga tenaga medis.

Hanya kuda-kuda yang dianggap tidak layak menjadi pejantan sajalah yang dikebiri dan kuda-kuda ini kemudian dilatih untuk digunakan bagi para prajurit dalam menjalankan tugas-tugas wajib kemiliteran. “Rata-rata kuda dikebiri setelah berusia dua sampai tiga tahun. Itupun setelah dilihat kalau kuda tersebut tidak bagus untuk menjadi pejantan,” kata Drh Suranto.


Yang lebih menarik dari proses pengebirian kuda di tempat ini adalah, proses pengebirian diikuti oleh mahasiswa-mahasiswa kedokteran hewan, untuk mempraktekkan secara langsung prosesi tersebut. “Biasanya kita mengebiri kuda sekali dua bulan. Itu karena untuk mengebiri seekor kuda dibutuhkan dana lebih kurang Rp 2 juta,” terang dokter hewan yang ramah ini.

Proses pengebirian kuda di tempat ini, juga dilakukan dengan cara yang sangat halus. Pertama sekali, kuda dikeluarkan dari istalnya, dan dimasukkan ke dalam kamar jepit. Setelah kuda merasa nyaman di kandang jepit, kuda dibersihkan dengan sikat dan diberi suntikan penenang, agar otot-otot kuda menjadi rilek dan santai. “Setelah otot kuda rilek kuda dipindahkan ke lapangan, di lapangan itulah kuda dibius dan proses pengebirian dilakukan,” tambah Suranto menerangkan.

Ditambahkan Suranto, proses pengebirian di tangan seorang dokter ahli hanya berlangsung 20-25 menit, sedangkan proses pembiusan terjadi selama 45 menit. “Kita sengaja bekerjasama dengan mahasiswa untuk praktek langsung, agar memberikan edukasi secara jelas kepada mereka,” kata Suranto lagi.

Setelah proses pengebirian selesai, kuda akan sehat kembali dalam waktu dua minggu. Setelah itu, kuda akan lebih tenang, mudah ditunggangi dan lebih mudah bersosialisasi sesama kuda ketika sedang berbaris. “Kalau tidak dikebiri, kuda akan agresif dan tidak bisa diajak berdekatan dengan kuda lainnya. lagi pula setelah dikebiri, proses pertumbuhan kuda akan lebih bagus,” tutup Suranto. (bernadette lilia nova)

Tidak ada komentar: