Kamis, 10 April 2008

Antologi Terbuang III


Durga

kepada malam yang pucat
telah kulukiskan wajahmu dengan samar
sesekali saja angin beku pepadang
membuatnya berkedip
Durga perempuan dewa
perintang lara
telah kutawarkan
ungu padma dalam dekapan
telah kusampaikan bahasa rembulan
pun...
nyanyian panjang hutan-hutan

telah kupahat cerukmu
sedalam hati
kutatah namamu
dikesempurnaan mimpi
dan Durga
bersama kabut
senandungnya akan pergi


diam, dengarkan dan jangan berkomentar
dibalik jakarta 10 april 2008






Tidak ada komentar: