Hadir dengan konsep kecintaan pada alam, The Michael Resorts memanjakan pengunjungnya dengan kehijauan dan indahnya lereng Gunung Salak.
Walaupun aspal jalanan tidak terlalu mulus dengan lubang jalanan yang mengganggu kenyamanan berkendara, namun kerlip lampu-lampu dari kejauhan yang terlihat seperti mutiara aneka warna dari ketinggian, menjadi hiburan tersendiri, sehingga perjalanan terasa tetap menyenangkan. Setelah tiga jam, perjalananpun berakhir disebuah gerbang dengan sepasang patung penari Bali, yang seakan menyambut setiap tamu yang datang dengan ucapan selamat datang. Sementara jarum jam tepat menunjukkan angka 23.00.
Kesejukan suasana resort yang baru dibangun sejak dua tahun lalu ini terlihat dengan kehijauan aneka tumbuhan khas Indonesia, yang ditanam dengan perawatan maksimal. Jalan-jalan setapak yang menghubungkan 13 villa di resort ini semakin menambah keindahan suasana. Tidak heran banyak calon pengantin dari berbagai daerah datang ke resor yang dibangun di atas lahan seluas 2,5 hektar ini, untuk mempersiapkan foto-foto menjelang pernikahan mereka.
Itu pula yang membuat rombongan jurnalis dari Jakarta diundang untuk menikmati keindahan resor yang berhadapan langsung dengan lembah ini, untuk memperingati Hari Lingkungan Hidup, dengan tema The Michael Resorts Back To Nature Tour.
"Konsep resor ini adalah ramah lingkungan. Selain itu kita menjaga keasrian resor ini dengan memelihara sumberdaya yang ada di dalamnya, seperti menjaga mata air dan menjaga kontur tanah," kata Pengelola The Michael Resorts Joseph Batubara.
Menikmati malam yang hening, hanya sesekali saja terdengar suara jangkrik, membuat tempat ini menjadi pilihan tepat untuk menenangkan diri atau sekadar melepas lelah usai beraktifitas selama satu minggu. Tidur yang nyenyak tentu saja membuat fikiran dan tubuh terasa segar dipagi hari.
Demikianlah pagi menjelang dan paru-paru terasa lapang, karena udara pagi yang segar. Keindahan pagi semakin lengkap karena sayup-sayup terdengar gemercik air dari mata air yang mengalir ke sungai. "Kita memiliki banyak mata air, airnya kita kumpulkan dan kita alirkan langsung ke sungai yang tepat berada di bawahnya," tambah Joseph.
Keunikan lain dari resor dengan 27 kamar ekslusif ini adalah masing-masing villa memiliki keunikan dan karakteristiknya. Villa bambu misalnya, sesuai dengan namanya villa ini terbuat dari bambu, hingga suasana khas desa terasa kental. " Ada pula tempat istirahat yang kita namakan Saung. Tempat ini sering digunakan oleh para biksu untuk bersamadi," tutur Joseph lagi.
Keunikan lain dari resor dengan 27 kamar ekslusif ini adalah masing-masing villa memiliki keunikan dan karakteristiknya. Villa bambu misalnya, sesuai dengan namanya villa ini terbuat dari bambu, hingga suasana khas desa terasa kental. " Ada pula tempat istirahat yang kita namakan Saung. Tempat ini sering digunakan oleh para biksu untuk bersamadi," tutur Joseph lagi.
Villa lainnya yang bisa ditempati di resort ini antara lain adalah, Villa Kemuning, Villa Mani'i, Villa Damar, Villa Eboni dan Villa Kayu Manis. "Untuk satu malamnya, harga mulai dari Rp 1 juta hingga Rp 5 juta," kata Customer Relationship Manager The Michael Resorts Tety Widjaja.(bernadette lilia nova)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar