Kina Lebih Mahal
Layaknya pasar yang ditandai dengan berbagai kegiatan jual beli dan tawar menawar harga, suasana itu pula yang terlihat di pasar tradisional perbatasan Papua dengan Papua New Guinea (PNG). Selain menjual aneka kebutuhan pokok, pasar yang telah dibangun dengan permanen tersebut juga menjual berbagai benda elektronik.
Layaknya pasar yang ditandai dengan berbagai kegiatan jual beli dan tawar menawar harga, suasana itu pula yang terlihat di pasar tradisional perbatasan Papua dengan Papua New Guinea (PNG). Selain menjual aneka kebutuhan pokok, pasar yang telah dibangun dengan permanen tersebut juga menjual berbagai benda elektronik.
Walaupun sepintas pasar di Desa Wutung tersebut hampir sama dengan pasar lainnya, namun di pasar ini para penjual maupun pembeli menggunakan dua mata uang berbeda. Yaitu Kina (K) dan Rupiah. Kina adalah mata uang PNG yang juga berlaku dan sah dibelanjakan di pasar perbatasan Indonesia. "Ini adalah pasar satu-satunya yang terdapat di perbatasan. itu membuat masyarakat perbatasan PNG belanja di pasar ini," kata Wolter.
Secara kasat mata, keberadaan pasar tradisional di wilayah Indonesia, tentu saja menguntungkan bagi pedagang di Indonesia, namun ketika ditelusuri lebih dalam, ternyata nilai mata uang PNG lebih tinggi dibandingkan dengan rupiah. "Satu Kina sama dengan Rp 3000. Jadi harga barang-barang di Indonesia lebih murah bagi masyarakat PNG perbatasan," terang Wortel lagi.
Untuk memudahkan para pedagang bertransaksi, di pasar tradisional tersebut, juga terdapat tempat penukaran mata uang atau money changer layaknya di kota-kota besar. "Yang paling banyak dipakai di pasar adalah Kina. Rupiah ada juga namun tidak banyak," tutur Wortel lagi (bernadette lilia nova).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar