Warna-warna cerah dari vihara ini membuat suasana sangat bertolak belakang dengan situasi keseluruhan Camp Sinam. Bahkan vihara ini menjadi objek paling banyak dikunjungi. Vihara semakin menarik karena dibangun menghadap langsung ke sebuah teluk dengan air yang menghampar biru. Rimbunnya hutan mangrove juga terlihat menyegarkan dilihat dari komplek peribadatan ini.
Bahkan ketika rombongan dari Budpar RI sampai dilokasi, di hadapan patung masih tertancap hiu persembahan yang masih mengeluarkan asap. Tanda masih banyak yang datang untuk beribadah. "Memang hingga sekarang, viharaitu masih digunakan oleh masyarakat untuk beribadah," kata Kepala Administrasi Camp Sinam Said Adnan.
Tidak sampai disitu saja, ketika rombongan kecil kami sampai dilokasi, seorang ibu dengan anaknya, yang menjadi penjaga vihara, ternyata juga menjual minuman botol. Jadi setelah capek berkeliling di kamp, vihara ini menjadi tempat yang nyaman untuk melepas lelah untuk sesaat. (bernadette lilia nova)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar